PANGANDARAN JAWA BARAT – Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) harga kebutuhan belum ada yang mengalami kenaikan signifikan. Seperti disampaikan Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, pihaknya saat ini setiap hari terus memantau pergerakan sejumlah harga komoditi, serta meminta laporan dari dinas terkait agar melaporkan ada tidaknya kenaikan harga kebutuhan pokok seperti: telur, beras, minyak goring, cabe dan lainnya.
“Kami terus pantau ternyata di tiap pasar tradisional harganya berbeda-beda, " kata Jeje pada beberapa awak media seusai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD (12/09/2022).
Disoal bantuan untuk ke masyarakat, Jeje mengatakan, akan ada refocusing sebesar 2 persen dari transfer pusat, artinya ada sekitar Rp 2 Miliar rupiah anggaran yang harus disalurkan untuk bantuan ke masyarakat.
Jeje mengatakan, pada hari Kamis mendatang (15/09/2022), pihaknya akan melaksanakan rapat dengan Bank Indonesia (BI) dan Pertamina untuk membahas soal inflasi akibat dari kenaikan BBM, dan memastikan komponen apa saja yang berkontribusi pada kenaikan inflasi.
Selain itu, dalam pertemuan nanti akan dirumuskan beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menangani terjadinya inflasi di daerah...ya, karena tingkat inflasi daerah tidak bisa diukur sendiri melainkan harus oleh Badan Pusat Statistik.“Saat ini yang dipakai rujukanya adalah Kota Tasikmalaya, “ Ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida, ia menyebutkan bahwa, terpantau harga yang naik cukup signifikan yakni Cabe Merah dari Rp 60 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogramnya, Cabe Rawit yang tadinya harga Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram dan Cabe Keriting dari Rp 60 ribu naik menjadi Rp 70 ribu per kilogramnya.
“Sementara komoditi seperti telur ayam BR justru mengalami penurunan, contoh di Pasar Kalipucang dari Rp 28 ribu turun ke Rp 27 ribu, di Pasar Pananjung dari Rp 29 ribu turun ke Rp 28 ribu, akan tetapi untuk di pasar Parigi harga tetap Rp 30 ribu, "ungkap Tedi. (***)